Hemat Biaya Pembuatan Pakan Itik dengan Limbah Agroindustri


           Permasalahan yang dihadapi pada usaha produksi daging itik adalah biaya produksi yang cukup tinggi, kira-kira 50% lebih tinggi dibanding biaya produksi ayam potong. Penyebabnya adalah rasio konversi pakan yang tidak sebaik seperti pada ayam potong. Untuk mencapai bobot badan antara 1100-1200 g diperlukan waktu 10 minggu dengan konversi pakan 4,19-6,02. Untuk itu Pemanfaatan bahan pakan dari limbah agroindustri  dapat mengurangi biaya pakan.
         Di Indonesia bahan pakan lokal dari limbah agroindustri cukup melimpah namun masih jarang digunakan untuk  pakan itik. Limbah yang cukup besar potensinya sebagai bahan pakan diantaranya adalah onggok dan kulit ari biji kedelai (orang jawa bilang Kleci). 

       Onggok adalah sisa pemerasan umbi ubi kayu untuk mendapatkan pati. Satu ton ubi kayu dapat menghasilkan 100kg onggok. 

          Kulit ari biji  kedelai adalah limbah dari pengupasan biji kedelai. Potensi kulit ari kedelai atau kleci sangat besar karena pada proses pembuatan tempe selalu dihasilkan limbah kulit ari biji kedelai. Sedangkan tempe dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia,bayangkan berapa banyak kulit kedelai yang terbuang percuma karena orang Indonesia gak mau makan tempe dengan kulitnya..??????/hihihihi

           Tepung ikan
                 Tepung ikan adalah pemanfaatan dari banyaknya produksi ikan yang tidak lagi terpakai atau tidak bisa di pasarkan (ikan sisa atau ikan yang tidak di manfaatkan sebagai makanan manusia..contohnya ikan louhan atau arwana) cara produksi biasanya dengan cara di keringkan dahulu kemudian di haluskan menggunakan mesin selep atau di tumbuk .

        Beberapa kendala dalam pemanfaatan limbah agroindustri sebagai ransum unggas adalah tingginya kandungan serat kasar serta adanya protein yang sulit dicerna. diantara banyak cara untuk merekayasa agar protein mudah dicerna, fermentasi adalah Salah satu cara yang lagi ngetren dan naik daun dikalangan peternak untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan. karena cara Fermentasi ini bisa dilakukan secara sederhana dan mudah diadopsi oleh peternak dari sabang hingga merauke..

           Pemanfaatan bahan pakan dari limbah agroindustri sudah bisa di pastikan dapat mengurangi biaya pakan dan menambah uang belanja dirumah,gak percaya??!!..Untuk membuktikannya, mari kita membuat pakan ternak tersebut, sampean sampean semua dapat mencoba teknologi berikut ini. Sebagai contoh adalah pembuatan ransum pakan sebanyak 10 kg bahan. kalau mau membuat lebih banyak, ya tinggal mengalikan sesuai kelipatan yang sampean mau..

            Bahan yang diperlukan adalah :

-------Onggok            4 kg 
-------kulit kedelai      1 kg
-------Jagung              2 kg
-------Sayuran hijauan 2 kg
-------Tepung ikan       1kg

       Jadi perbandingannya 40% onggok, 10% kulit kedelai, 20% jagung,  20% sayuran hijauan dan 10% tepung ikan. 
------------- sekarang mari melangkah ke jalur pertama, rebus onggok + kulit kedelai + jagung selama 10 menti eh..menit,gak usah lama lama, ngirit gas.. gunanya untuk mematikan bakteri2 merugikan sekaligus biar gampang fermentasinya..
------------- jalur kedua , sayuran hijauan di cincang sekecil mungkin, gunanya biar bebeknya gak tersedak karena potongan sayur yang gede2 hehehe..
------------- yang  ketiga , Aduklah semua bahan tersebut dan ditambahkan tepung ikan sampai merata kemudian lakukan proses fermentasi. 

              Ada banyak cara dalam dunia fermentasi fermentasian...tapi yang paling gampang dan mudah adalah???!!  PERTAMA....!! dengan Aspergillus niger dalam bahasa kita disebut juga Ragi tempe. KEDUA...!! dengan multi mikroba Dalam bahasa kita kita disebut bakteri., eiitsss..jangan salah ya..bakteri yang ini dari golongan putih,bukan dari golongan hitam hehehe..cara ngeliatnya juga harus pake mikroskop ( gimana kalo pake teropong bintang?? bisa nggak yaa?!..).  

                    Langsung aja ya...Untuk fermentasi dengan Aspergillus niger tempatkan 10 kg bahan pakan  dalam ember besar dan tambahkan 8 liter air hangat. ingat!! air hangat !!, Aduk sampai rata dan biarkan beberapa menit. Setelah agak dingin tambahkan 100 gram ragi tempe (Aspergillus niger) dan 100 gram urea, aduk kembali hingga merata. Kemudian tutup ember dan biarkan selama 3 hari. Selanjutnya pakan sudah siap untuk diberikan pada itik.

               Untuk fermentasi dengan Multi mikroba siapkan 8 liter air dalam ember, tambahkan 10 ml multi mikroba  dan aduk merata. Tambahkan 10 kg bahan ransum sambil diaduk. Kemudian masukkan dalam karung beras atau karung pakan dan tutup rapat lalu dibiarkan selama 3 hari. Bahan yang telah difermentasi dalam jumlah banyak dapat disimpan sebagai pakan. Dengan catatan, Sebelum disimpan harus dijemur terlebih dahulu sampai kering supaya tidak  bau ataupun  ditumbuhi jamur.

                    Penggunaan pakan dari bahan limbah ini menunjukkan adanya kenaikan bobot yang lebih tinggi pada itik yang dipelihara. Sedangkan banyaknya pakan yang diperlukan menjadi berkurang. Berarti biaya pakan juga menjadi lebih murah. Kalau mau lebih murah, disarankan pembuatan pakannya dengan cara fermentasi multi mikroba.

                 apabila  di tempat kita tidak ada bahan bahan tersebut di atas, bisa digantikan dengan berbagai bahan yang mudah kita dapatkan..
 
>> onggok bisa di gantikan :
  1. Dedak Padi
            Dedak padi berasal dari sisa penggelingan padi

      2.  Jagung
            Jagung merupakan tanaman semusim dengan siklus hidup 80-150 hari. Pada umumnya tinggi tanaman jagung mencapai 1-3m bahkan ada yang mencapai 6m. jagung meerupakan energi utama bagi ternak karena kandungan pati jagung lebih dari 60-80% dan mudah dicerna karena  kandungan serat kasar relatif rendah. Pati jagung berbentuk amilosa amilopektin. Jagung mengandung xantofil yang berguna untuk meningkatkan kepekatan warna kuning pada kaki ayam dan kuning telur. Kandungan lemak jagung lebih tinggi 3% disbanding sorgum, gandum, gaplek dan beras. Protein pada jagung hanya 8,5%.

      3. Pollard
          Pollard adalah hasil sampingan dari proses pembuatan tepung terigu

      4. Ampas Sagu
Ampas Sagu adalah sisa akhir dari pembuatan tepung sagu.



>>Kulit ari biji  kedelai bisa di gantikan dengan:

       1.Bungkil Inti Sawit
                   Ada dua tahap pengolahan kelapa sawit. Tahap pertama pengolahan sawit dari buah sawit yang menghasilkan minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), inti kelapa sawit, serat kelapa sawit dan lampung kelapa sawit. Tahap kedua adalah pengolahan inti sawit yang akan menghasilkan minyak inti sawit dan bungkil kelapa sawit. Bungkil inti sawit bisa diberikan sebanyak 20% pada unggas dan babi dan 30-40% pada ruminansia.
 
     2.  .Bungkil Kelapa
                   Bungkil kelapa adalah sisa sampingan dari proses pembuatan minyak kelapa.


     3.    AmpasTahu
                   saya yakin teman2 banyak kenal dengan jenis ini,jadi gak usah pake deskripsi lagi.


>>Tepung Ikan bisa di ganti dengan:

      1.  Bekicot atau Keong
              Ini di sawah, di sungai ,di selokan banyak kok..

      2.  Daging Tikus
              Nah kalo yang ini ambil dagingnya aja karena di beberapa bagian tubuh tikus, ada yang mengandung virus penyakit..

      3.  Belalang, Jangkrik atau Kecoa
             Wah..kalo ini pasti banyak sekali di manapun sampean berada. kalau di tempat sampean sulit nyarinya, saya persilahkan memanennya di rumah saya..di jamin buanyak..hehehe


>>Sayuran hijauan   bisa di dapat dari limbah pasar atau rumah tangga, atau bisa juga menggunakan :

       1. Enceng gondok

       2. Gedebok pisang (maksudnya pohon pisang bagian luar)

       3. Rumput atau Jerami padi

Nah...dari sekian banyak alternatif bahan pakan yang mudah dicari di tempat kita,tentunya bukan alasan untuk mundur dalam beternak hanya karena pakan buatan pabrik mahal harganya kan ?!..


semoga tulisan saya ini bermanfaat buat sampean sampean kawan ..salam

Comments

Post a Comment

silahakan masukkan komentar anda untuk kemajuan peternakan indonesia

Popular Posts